Toko Dupa Wangi Kota Denpasar Bali

Toko dupa wangi kota denpasar bali menerima reseller dan menjual berbagai macam dupa seperti dupa harum, dupa india, dupa menyan, dupa pasupati penglaris usaha, dupa gaharu pelindung dan memusnah aura jahat

Kami menggunakan tanaman obat dengan banyak cara. Kami meminumnya (infus, rebusan, esensi bunga, tingtur alkohol, tingtur gliserin, sirup, ekstrak madu, oxymel), memakannya (kapsul, tablet, pil homeopati, listrik, rempah-rempah kuliner, sayuran, ramuan pot), menyerapnya melalui kami kulit (salep, lotion, tapal, masker, hidrosol, minyak, salep, balsem, krim, kompres, gosok uap, minyak esensial, obat tetes telinga, mandi, rendam, mandi sitz), serap melalui selaput lendir kita (supositoria, pembersih sinus , enema, douche, tetes mata), dan menggunakannya dalam cara-cara spiritual (jimat, jimat, bundel obat, noda, dupa). Kami juga menghirup obat mereka melalui rokok, pipa, uap, penyebar minyak esensial, alat penyemprot, dan, ya, dupa.

Efek pengobatan dupa bergantung pada indera penciuman kita. Proses ini terjadi ketika molekul bergerak ke atas rongga sinus, larut ke dalam lapisan lendir, dan dideteksi oleh reseptor penciuman di ujung neuron sensorik penciuman. Bagaimana molekul ini dirasakan masih diperdebatkan, apakah neuron merasakan getaran molekul atau bentuknya, dengan teori yang berganti-ganti antara dua gagasan selama berabad-abad. Bagaimanapun, indra penciuman kita sangat lemah dibandingkan dengan hewan lain. Misalnya, manusia memiliki 10 cm persegi jaringan penciuman di sinus mereka, sedangkan anjing dapat memiliki jaringan penciuman hingga 170 cm persegi dengan reseptor seratus kali lebih banyak per sentimeter persegi. 

Penciuman adalah satu-satunya indra yang dirasakan di otak kanan yang merupakan sisi otak yang berfokus pada intuisi dan imajinasi, versus otak kiri yang difokuskan pada analisis dan logika. Karena itu, pengaruh penciuman bersifat fisik, psikoaktif, dan emosional. Menariknya, wewangian dianggap sebagai roh tanaman sehingga memengaruhi semangat kita. Penciuman juga diproses melalui sistem limbik, yang berhubungan dengan emosi, nafsu, rasa lapar, ingatan, dan imajinasi. Inilah mengapa bau bisa memicu emosi dan ingatan. Penciuman juga merupakan indra tertua kita, bagian dari "otak kadal" primordial yang berusia 450 juta tahun dan mendahului indra kuno lainnya seperti penglihatan dan keseimbangan.

Baca Juga : Distributor Dan Grosir Dupa Mahadewa Murah

Ada catatan penggunaan dupa di seluruh dunia kuno. Penggunaan tertua yang tercatat ada di Mesir, meskipun itu juga digunakan secara luas pada zaman kuno di negara-negara Afrika lainnya, Arab, India, Amerika, dan Eropa. Jalan Dupa lama mengangkut kemenyan dari Arabia selatan dengan karavan unta ke utara ke Laut Mediterania dan Eropa dan timur ke Mesopotamia dan India. Perdagangan Rempah berabad-abad yang lalu memindahkan tanaman aromatik antara Eropa dan pulau-pulau di Indonesia melalui Laut Merah dan angin monsun. 

Jalan Sutra membawa penggunaan dupa bersama dengan agama Buddha dari India, melalui Cina dan ke Jepang pada sekitar abad pertama M. Nyatanya, upacara dupa (kohdo) masih dianggap sebagai salah satu kesenian tradisional Jepang, bersama dengan bunga. merangkai (ikibana), upacara minum teh (sado), dan kecapi Jepang (koto). Sekolah dupa formal dibentuk pada periode Edo Jepang, 1603-1867, meskipun ada penurunan upacara dupa pada abad ke-19 karena disintegrasi masyarakat shogun dan feodal, dan dibukanya kembali Jepang dan Cina di barat dan westernisasi yang terjadi kemudian. . Untungnya, kerajinan dan upacara dupa direvitalisasi pada tahun 1920-an di Jepang oleh keturunan dari master koh-do ("cara dupa"), dan pada tahun 1960-an sekolah dupa mulai menawarkan kelas lagi.

Dupa sintetis memiliki komposisi yang sangat berbeda dengan dupa alami. Dupa sintetis biasanya dibuat dengan pengikat, biasanya pati, inti bambu, yang menghasilkan asap berlebihan dan menambah bau bambu yang terbakar, dan sumber penyulut seperti arang, natrium nitrat, parafin, atau pelarut minyak bumi. 

Pelarut parafin dan petroleum sangat berbahaya karena bersifat neurotoksik dan menghirup asapnya dapat menyebabkan asma, reaksi kulit, mual, pusing, bersin, dan sakit kepala. Asap juga mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Dupa sintetis juga biasanya mengandung aroma sintetis, 95% di antaranya berasal dari minyak bumi dan menyebabkan gejala yang sama seperti yang disebutkan di atas. Aroma sintetis ini disukai oleh produsen tertentu karena harganya lebih murah, lebih konsisten, dapat digunakan untuk menciptakan aroma baru yang tidak ditemukan di alam, dan merupakan pengganti etis untuk bahan dari spesies yang terancam punah seperti musk, ambergris, dan musang. Namun, aroma sintetis tidak identik dalam kerumitannya dengan aroma alami sehingga bisa berbau artifisial. 

Selain itu, mereka tidak memiliki sifat fisik, emosional, dan psikoaktif yang sama dengan aroma alami, dan memiliki efek merugikan yang disebutkan di atas. Sayangnya, tidak ada batasan hukum mengenai jumlah atau kombinasi bahan kimia pewangi sintetis, bahan dari aroma sintetis ini tidak harus dicantumkan, dan hanya sebagian kecil di antaranya yang telah diuji keamanannya.

Sebaliknya, dupa alami adalahbiasanya 100% tanaman. Di Jepang, dupa alami dibuat dengan bahan dasar makko, a.k.a. tabu no ki. Ini adalah zat yang larut dalam air, perekat, tidak berbau yang terbakar dengan lancar dan merata. Ini adalah bubuk kulit kayu Cercidiphyllum japonicum (Pohon Katsura, Pohon Judas Jepang), cemara dalam keluarga Magnolia, dan berfungsi baik sebagai pengikat alami dan sebagai sumber penyalaan. Menarik untuk dicatat adalah bahwa keluarga Magnolia adalah yang paling primitif dari semua angiospermae (tumbuhan berbunga), selalu hijau tetapi dengan daun, dan bunganya berbentuk kerucut mirip dengan yang ditemukan pada tumbuhan runjung. Rekaman fosil tumbuhan ini kembali ke 100 juta tahun yang lalu! 

Contoh lain tumbuhan dalam famili ini antara lain kayu manis, cassia, bay laurel, champa, pala, bunga pala, adas bintang, ylang-ylang, kamper, alpukat, laurel gunung, rhododendron, dan magnolia. Di India bahan dasar dupa tradisional adalah halmaddi, getah dari Pohon Surga, yang memiliki sifat higroskopis yang tidak biasa (menarik air keluar dari udara) yang membuat dupa India terasa lembap saat disentuh. Hamaddi dikombinasikan dengan madu, memberikan rasa manis madu / vanilla note ke kemenyan champa (campuran rempah-rempah). Pada bagian dasar makko dan hamaddi ditambahkan herba bubuk dan bubuk termasuk resin, kulit kayu, bunga, biji, akar, daun, buah, ranting, rimpang, umbi, kayu, lumut, rumput laut, dan bahan-bahan hewani seperti ambergris, musk, sisik trenggiling , dan cangkang keong.

Dupa secara historis digunakan untuk berbagai alasan, terutama untuk pengobatan, lingkungan, dan aplikasi spiritual. Penggunaan obat-obatan termasuk meningkatkan energi, mengobati dan mencegah penyakit (fumigasi), mendorong dan meningkatkan tidur nyenyak, merangsang libido, meningkatkan emosi positif, dan mengurangi kecemasan, stres, ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, atau kemarahan. Ini juga digunakan untuk suasana, untuk membersihkan dan / atau menentukan ruang, mendorong suasana hati tertentu di antara kelompok, untuk mengharumkan ruang, pakaian, rambut, atau kertas tulis, untuk menutupi bau yang tidak sedap, untuk menginspirasi kreativitas, atau untuk mempertajam fokus belajar. Secara historis, sebelum jam mekanis, itu bahkan digunakan untuk melacak perjalanan waktu selama meditasi, pertemuan, atau di rumah geisha. Ada banyak kegunaan spiritual dari dupa. Untuk doa, asap dupa dipandang sebagai cara untuk menarik dan menyenangkan para dewa, mempermanis doa-doamu, dan asap yang mengepul dikatakan membawa doa dan roh almarhum ke surga. 

Dupa juga digunakan secara spiritual untuk mendorong keadaan meditasi, mimpi, dan penglihatan, dan untuk membantu fokus selama doa. Ia bahkan dapat meningkatkan akustik di gereja dan ruang besar lainnya dan membantu seseorang menerima komunikasi dari tumbuhan. Itu memurnikan dan menyucikan ruang, orang, dan benda-benda upacara, dan mengusir roh jahat, hama serangga, penyakit, dan energi negatif. Itu digunakan secara luas untuk menandai perayaan dan upacara peralihan dan dibakar sebagai pengorbanan itu sendiri. Terakhir, digunakan untuk menutupi bau kremasi dan hewan kurban.

Bahan dupa berasal dari semua bagian tumbuhan dan memiliki berbagai macam kegunaan: kulit kayu, bunga, buah, daun, damar, biji, dan kayu. Kayu manis adalah kulit kayu yang biasa digunakan untuk melawan kelelahan, depresi, dan kelemahan, serta menenangkan saraf. Cengkeh adalah contoh bunga yang digunakan (sebenarnya adalah kuncup bunga) dan dianggap sebagai stimulan mental. Juniper berry, buah, merangsang dan memperkuat saraf, memperkuat semangat dalam situasi yang menantang, dan mengurangi kecemasan, ketegangan saraf, dan kelelahan mental. 

Daun kayu putih membersihkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi, sedangkan resin benzoin menenangkan dan membangkitkan semangat, menghibur yang sedih dan kesepian, dan bertindak sebagai anti-depresan dan obat penenang. Benih dupa yang umum adalah adas yang meningkatkan keberanian, ketetapan hati, dan kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Cendana, salah satu bahan dasar dupa yang paling umum, menenangkan dan menyelaraskan, mengurangi stres dan ketegangan, bertindak sebagai antidepresan, dan memerangi rasa takut, stres, kelelahan saraf, dan kecemasan.

Sebagai penutup, saya ingin menawarkan "Sepuluh Kebajikan Koh." Koh adalah kata dalam bahasa Jepang untuk dupa dan daftar ini disusun oleh seorang biksu Buddha Jepang abad ke-16: kata ini membawa komunikasi dengan yang transenden, memurnikan tubuh dan pikiran., Membersihkan dan menjelaskan roh dari kebutaan duniawi, ini membawa kewaspadaan, itu menyediakan pendamping di tengah kesendirian, di tengah kesibukan mendatangkan momen kedamaian, bila melimpah tak pernah lelah, bila ada sedikit, masih puas, usia tak berubah khasiatnya, dan digunakan setiap hari, tidak ada salahnya.

Agen dupa denpasar juga melayani pesan antar jadi untuk kalian yang mau COD yuk langsung hubungi kami disini kami akan membantu kalian supaya dagangan cepat sampai ya